DIGITAL HUMANITIES

PDH (Perangkat Digital Humanities)

Perangkat Digital Humanities

Mengapa Menggunakan Perangkat Digital?

Digital Humanities dengan sifat Interdisiplin-nya (meski juga terbuka menjadi Transdisiplin dan Metadisiplin), banyak mempraktikan penggunaan perangkat digital (lihat juga Apa dan Mengapa Digital Humanities). Secara umum sebagai sebuah perkenalan awal atau introduksi untuk memberikan gambaran lebih dekat, ada 3 ranah berikut ini yang digunakan dalam praktik Digital Humanities.

1. Membaca Kejauhan (Distance Reading)

Proses menemukan tren, topik, genre, jaringan, koneksi dan informasi lainnya dari sejumlah besar literatur, teks dan sumber utama. Proses komputer, seperti analisis teks dan analisis topik, digunakan untuk mengungkapkan pola tentang informasi yang biasanya terlalu besar ataupun sulit untuk dianalisis oleh manusia.

2. Visualisasi (Visualisasi)

Digital Humanities/ Humaniora Digital menggunakan metode geospasial, jaringan dan teks untuk membantu memahami tempat dan ruang dalam teks primer, memahami cara kerja jejaring sosial historis dan menampilkan tren kuantitatif yang ditemukan dalam teks.

3. Akses ke Sumber Utama (Acces to Primary Source)

Ada berbagai alasan mengapa komputer dan jaringan digital digunakan dalam humaniora: akses ke digitalisasi dan sumber utama kelahiran-digital menjadi salah satu alasan paling populer.

 

PDH oleh Digital Humanities Indonesia

Selain 3 introduksi sebagai perkenalan awalan terkait penggunaan perangkat digital dalam Digital Humanities/ Humaniora Digital, sebenarnya masih ada ragam praktiknya baik soal pendekatan (approach), target/tujuan (goal), teknik (technic) dan metode (method) yang selama ini digunakan dan pasti akan terus berkembang. Maka DigitalHumanities.ID (Digital Humanities Indonesia) mencoba menyusun basis data/ koleksi perangkat (tools) yang sudah sering digunakan, juga termasuk alat yang potensial dimanfaatkan untuk ruang lingkup kerja Digital Humanities/ Humaniora  Digital. Daftar di bawah ini adalah perangkat digital yang sebenarnya diperuntukkan pada beberapa target spesifik dan juga umum.

Menariknya, ketika memasuki ranah Digital Humanities/ Humaniora Digital, perangkat-perangkat digital (digital tools) yang beredar di publik ini menjadi berkemungkinan dikonversi/dimanfaatkan ulang, bahkan tidak jarang mampu meretas pendekatan ataupun metode sebelumnya yang telah lazim. Dan upaya ini sangat signifikan demi memperkuat capaian riset maupun untuk proses pekerjaan berdampak lainnya (lihat juga Belajar bersama Digital Humanities Indonesia).

PDH (Perangkat Digital Humanities) yang dikatalogisasi di bawah ini, diharapkan dapat membantu publik menemukan dan memanfaatkannya untuk target & tujuan berdampak. PDH ini dirangkum dari beragam web, jurnal, konferensi dan beberapa laporan & pendekatan yang telah ada sebelumnya. Proyek Tadirah (Taxonomy of Digital Reasearch Activities in Humanities) salah satu yang digunakan untuk membantu klasifikasi atas perangkat, dimana informasi terkait disematkan pada setiap detail PDH. 

Selain itu, penggunaan perangkat dan model pendekatan pada Open Source Intelligence Tools yang sepertinya belum lazim dimasukkan sebagai koleksi perangkat terkait DH, juga ikut menyusun kelengkapan di dalam PDH ini. Alasannya, selain karena pengalaman inisiator terkait penggunaannya dalam investigasi ilmiah dan jurnalistik, juga karena Digital Humanities berkesempatan memberikan penguatan dan perluasan ruang praktik dan diskursif atas sifatnya yang interdisiplin dan non-hierarkis tersebut. Dan tentu perkembangan terkait Teknologi Informatika dan Elektronika (seperti bidang Data ScienceIoTBlockchainCyber Security, juga 3D Printing) juga selalu dipantau menjadi bahasan pendalaman, yang bisa akan turut menyusun daftar PDH secara muktahir.

 

PDH

Beberapa Perangkat yang digunakan untuk DH

Show More
Atur ulang Filter

Seluruh koleksi PDH (Perangkat Digital Humanities) di atas sedang dalam perbaikan dan pemuktahiran. Kami sedang mengerjakannya dengan serius secara berkala. Kalian bisa melihatnya setiap saat.